Bandung,
15 April 2014.
Tidur.
Makan. Ngobrol. Tidur lagi. Begitu Seterusnya.
Yah...hal
inilah yang saya lakukan dalam beberapa hari belakangan ini. Bukan karena saya
tidak ada tugas atau pekerjaan yang mesti dilakukan. Bukan. Saya sekarang seorang
mahasiswa pascasarjana semester 4, dan sebagaimana layaknya mahasiswa semester
akhir, saya harusnya sangat sibuk mengurusi tesis saya. Teman-teman satu
angkatan saya hampir separuhnya telah selesai ujian proposal tesis. Bahkan ada
beberapa orang yang telah menyelesaikan penelitian mereka.
Sedangkan
saya? Tema atau garis besar penelitian saja pun masih di awang-awang. Bukan. Bukan
karena pembimbing saya yang susah untuk ditemui atau pembimbing saya yang
terlalu banyak tuntutan terhadap saya, tapi sayalah yang berperan dalam hal
ini, sayalah yang mestinya disalahkan. Saya terlalu malas untuk sekedar membaca
jurnal-jurnal yang seharusnya telah menjadi prioritas saya untuk menentukan tema
penelitian, atau hibernasi di Perpustakaan untuk membaca referensi berkaitan
dengan penelitian saya, tapi pada kenyataannya saya tidak melakukan itu. Saya
merasa jenuh sebelum memulai semua itu.
Di
saat semua orang berlari, saya masih tertidur.
Tapi
setelah dipikir-pikir lagi, bukan saya juga yang salah atas semua ini. Bukan.
Bukan saya juga yang patut dipersalahkan. Saya telah tiga kali melakukan studi
pendahuluan bahkan samapai ke Surabaya, mencari topik yang bisa saya teliti. Perjalanan
Bandung-Surabaya bukanlah jarak yang dekat. 679 km. Dan perjalanan itu saya tempuh
sendirian. Tanpa ada gambaran bagaimana kota Surabaya, karena sebelumnya tidak
satu kalipun saya pernah ke sana. Tapi hasilnya tidak seperti yang diharapkan.
Ada saja alasan kenapa fenomena yang saya temukan dinyatakan tidak bisa
diteliti.
Dan
pada akhirnya, beginilah saya sekarang, sendirian di kamar kost, tanpa berniat
untuk sekedar memulai kata pertama di proposal tesis saya. Entah sampai kapan
saya seperti ini. Mungkin memang inilah yang harus saya lalui.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar