Rabu, 19 Juni 2013

Postingan pagi

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”
Pramoedya Ananta Toer
Notes di atas gue dapetin dari sebuah blog hasil gue berselancar pagi ini. Setelah gue telaah kata-kata di atas dengan seksama, ternyata emang bener banget, notes ini bikin gue termenung dan bikin gue jadi terinspirasi untuk mengabadikan hal-hal yang terjadi di hidup gue dan pemikiran-pemikiran gue, yaa...walaupun dalam bentuk tulisan blog yang amburadul kayak gini, mungkin bukan untuk jadi sejarah, tapi seenggaknya dengan tulisan ini memberikan notice bahwa gue pernah ada, gak hilang begitu saja (agak lebay memang..hehe).

Olrait...kali ini gue mencoba untuk bikin postingan di pagi hari. Selama ini mood gue buat nulis itu selalu datang kalo malem. Dan untuk kali ini gue pengen menjajaki diri gue sendiri, kira-kira ada perbedaan apa gak kualitas hasil tulisan gue di pagi dan malem.

Gue pengen cerita tentang pertunjukkan konser musik yang gue tonton baru-baru ini. Bukan konser besar dengan banyak orang yang berdesak-desakan dan di panggung megah, tapi konser yang sederhana namun bikin penonton bisa menikmati pertunjukkan dengan nyaman.

Konsernya itu berjudul "Konser cinta Mukti-mukti: Seribu bunga untuk Iwa", diadakan di Bale Rumawat di Kampus UNPAD Dipati Ukur. Gue dapet info tentang tu konser yaa lagi-lagi dari twitter, trus gue coba untuk menghubungi contact person yang tertera, dan jadilah gue menonton pertunjukkan itu. Awalnya gue gak tau Mukti itu apa? siapa? dan terus bagaimana dengan Iwa? siapa? orang pentingkah?. Ternyata Mukti itu adalah nama seorang seniman alumni UNPAD yang memiliki banyak lagu yang dia ciptakan sendiri, dan di kalangan tertentu dia sangat dikenal bahkan lagu-lagunya banyak yang hapal.
Mengenai Iwa, bernama lengkap Iwa Koesoemasoemantri adalah seorang menteri pertahanan pada kabinet Alisastroamijoyo (1953-1955) dan kemudian pada tahun 1957 menjadi rektor pertama UNPAD.
Dan konser ini ditujukan untuk mengenang hari ulang tahun sang legenda. Gak heran jika pertunjukan ini dihadiri pula oleh Rektor UNPAD yang sekarang menjabat yaitu Ganjar Kurnia.

Mulanya yang mendorong gue untuk dateng ke sana tidak lain dan tidak bukan adalah untuk melepas kepenatan gue sama tugas-tugas kuliah, pengen mencari sesuatu yang baru yang sebelumnya belum pernah gue lakuin, dan yang paling penting dari semuanya adalah konser ini gratis, alias gue gak perlu ngeluarin duit buat bayar tiket pertunjukan ini. Muahahaha....mental mahasiswa yang satu ini selalu melekat di diri gue, dimana ada gratisan, disitu ada gue.. :-P

Gue ke sananya ngajak kak tri, dan berhubung kita berdua diciptakan dari spesies yang sama, kak tri mau dan kita berdua pun melangkah dengan riang gembira pergi ke tempat pertunjukan abis maghrib naik angkot.

Hehehe...tapi pas sesampainya di sana, dan nonton konsernya, ternyata semangat kita yang tadi udah kita bawa tadi gak sia-sia, konsernya memuaskan.hehe. Untuk pertama kalinya gue liat orang main kecapi, dan harpa di konser itu, gue ampe speechles saking terkagum-kagumnya, hebat banget pokoknya mah permainan harpa nya. Ini beberapa pict nya:


Gue & Kak Tri


Kak Tri lagi noleh
 
 Gue lagi noleh

 Pemain harpa

 Performance Mukti (yang di tengah, nyanyi sambil main gitar)
Teteh yang tadi main harpa juga fasih main kecapi

Gue di depan lukisan besar Iwa Koesoemasoemantri
with a thousand of flower

Setelah pertunjukan, kita ternyata dapet snack berupa bajigur, kacang rebus, ubi rebus, pisang rebus, dll..hehe, sering-sering aja kayak gini mah, udah gratis, pertunjukannya bagus, dapet bonus snack lagi..hihihi

Berhubung gue posting tulisan ini pas lagi jam kuliah (mencuri-curi waktu sambil nunggu dosen dateng), jadi gue rasa cukup sekian dulu. Semoga gue dapet kesempatan lagi untuk menyaksikan pertunjukan yang keren-keren lainnya

Salam keren..:-D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar