Senin, 17 Juni 2013

Aleut (1)

Malam.. :-D

Kali ini gue mau cerita tentang apa yang gue lakukan selama kurang lebih sebulan belakang ini.
Well, seperti biasa hari-hari gue dipenuhi oleh tugas-tugas kuliah. Ya, gue memang cuma kuliah 2 hari dalam seminggu, but, tugasnya boo', hadeeeehhh,....pusing banget, kadang waktu 5 hari sisa nya itu gak cukup untuk nyelesai'in tugas-tugas yang bejibun banyaknya. Bukan cuma bejibun, tapi ngebingungin juga,entah itu essay, critical review, paper, hadeeehh..gue kalo udah dihadapin sama tugas-tugas yang begini ini yang bikin hidup gue berasa lebih rumit dari apa yang sebenarnya ada (lebay dikit gak pa pa lah ya).

Yaudah, lupakan dulu soal tugas, gak bakalan habis kalo dibahas, bikin pusing. Gue mau cerita tentang komunitas yang baru-baru ini gue ikutin. Namanya komunitas Aleut.

Berdasarkan info yang gue baca di www.aleut.wordpress.com, kata aleut itu berasal dari bahasa sunda, artinya berjalan-jalan. Ya, jadi komunitas ini adalah semacam komunitas sebagai sarana belajar sejarah sambil berjalan-jalan menyusuri tempat-tempat yang dulunya dianggap punya nilai historis di kota Bandung.

Gue sendiri sebenarnya gak sengaja tergabung dalam komunitas ini. Berawal dari hasrat kepo gue yang tinggi (temen gue malahan menyebutnya 'terlalu tinggi sedemikian sehingga lebay'), gue buka-buka situs warta online, detik.com, yang menjadi media andalan gue untuk mendapatkan informasi-informasi terbaru tentang apa yang sedang terjadi di dunia ini di luar kamar kost gue (as you know lah, gue gak punya TV, so satu-satunya sumber informasi gue ya dari internet). Nah, di salah satu kolom yang dimuat di detik.bandung, ada liputan mengenai komunitas ini, di sana sih gak terlalu banyak memuat informasi tentang aleut, but fortunately, di sana dipampang nama blog komunitas ini, tanpa ba..bi..bu..gue langsung klik halaman blog nya.

Dan, well..setelah gue baca tentang apa, tujuan, dan kegiatan komunitas ini, gue akhirnya memutuskan untuk bergabung (so kyaaa banget). Kenapa? karena gue merasa tertarik aja dengan sistem belajar sejarah yang diterapkan sama komunitas ini. Belajar sambil berjalan-jalan, melihat langsung, dan bisa mendiskusikan pendapat kita. Selain itu, gue juga ngerasa gue butuh lingkungan yang baru yang bisa merefresh gue dari semua yang berhubungan dengan kampus. So, gue akhirnya kirim sms ke nomor handphone yang tertera di blog tsb. Kurang lebih beginilah isi percakapan gue (seinget gue aja ini mah ya)

Gue: "Selamat malam, perkenalkan nama saya Fuji, saya mahasiswa Unpad, mau ikut bergabung dengan komunitas aleut, gimana ya caranya?"
Akang or Teteh Admin Yang Gue Gak Tau Siapa (ATAGGTS): "Malam, boleh, silakan aja kalo mau ikut bergabung, tinggal datang aja hari Minggu ini kita langsung kumpul di Jalan Sumur Bandung no.4 jam 07.30".
Gue: "Oh..jadi tinggal datang aja ya langsung, Ok, makasih ya infonya..:-)"
ATAGGTS: "Iya, nanti jangan lupa bawa uang 10rb untuk pendaftaran+Pin aleut, nanti tinggal isi formulir aja pas ketemu. Ok, sama-sama"

Begitulah kira-kira isi percakapan gue. Hmm...lega rasanya, akhirnya gue bakalan punya temen-temen baru selain Yosi, Weni, temen-temen di kelas, dan temen-temen di kost. Horeeeeee....
But, eng ing eng..gue gak tau Jl. Sumur Bandung itu terletak dimana, jadilah gue kemudian langsung berburu di google map, dan akhirnya setelah kepo ke sana ke mari di blog orang, gue akhirnya ngerti dan tau harus naik angkot apa pergi ke sana nya. Oh Tuhan, terima kasih telah menciptakan manusia yang bisa bikin Google. Google emang always bisa jadi andalan buat ngapa2in.ehehehe

Dan pagi hari minggu tanggal 19 Mei, setelah terlebih dahulu cuci muka, minum susu dan ngasih makan hamster piaraan gue, gue berangkat dari kost gue, pergi berlayar mengarungi samudra dan ombak yang kadang-kadang disertai dengan halilintar untuk sampai ke Jl. Sumur no.4 (jangan komen, baca aja!). Dan akhirnya, setelah melalui semua itu, gue nyampe di tempat tujuan dengan selamat sentosa, mengantarkan rakyat indonesia ke depan pintu...*eh,..iya, sorry..sorry.

Celingak-celinguk kayak anak ayam kehilangan induknya, gue pun memutuskan untuk kembali mengirimkan sms ke ATAGGTS, menanyakan apakah benar ini rumah yang dimaksud. Dan sms gue pun berbalas, ternyata iya, emang itu markasnya.

Hmm..oke, gue kasih gambaran nih ya, sebenarnya di Jl.Sumur no.4 itu bukanlah markas yang sesungguhnya dari komunitas aleut, rumah itu adalah rumah dari salah seorang aleutians (sebutan untuk anggota komunitas aleut) yang sering dijadikan tempat berkumpul. Rumahnya sendiri menurut gue enak, dari bentuk bangunannya jelas banget kalo ini rumah peninggalan belanda, halaman depannya luas, ada pagar yang tidak terlalu tinggi yang membatasinya dengan trotoar jalan, di halaman depan rumah itu juga terdapat pohon tinggi, gede, yang bikin suasana rumah jadi dingin dan teduh, letaknya strategis pula, deket pertigaan Jl.Tamansari, gak jauh dari ITB, mau kemana-mana aksesnya gampang, enak banget lah pokoknya rumahnya.

Oke, lanjut lagi, gue pun akhirnya memasuki halaman rumah karena memang kondisi pagar waktu itu terbuka, dan gue sempat bingung, "ini kenapa gak ada orang, sepi amat, jadi ngumpul gak sih?", dan setelah gue liat jam, OMG, ini baru jam 7.00, dan janjian ngumpulnya itu jam 7.30, ya jelaslah belon ada anggota yang dateng, hadeeehh... Gue rupanya tadi terlalu bersemangat, sampe2 peginya kepagian.

Gue pun duduk di tangga teras rumah, dan pas gue duduk, ada cowok dateng pake kaos bertuliskan "komunitas aleut". Yieeeyyy..akhirnya gue menemukan tanda-tanda kehidupan di sini, hahahaha. Dan dengan gaya yang SKSD plus dibuat-buat, kenalanlah gue sama tu cowok, namanya Fajar (belakangan gue panggil Ajay, karna temen-temen yang lain jg manggil dia dengan sebutan itu).

Detik demi detik, menit demi menit pun berlalu, ternyata menunggu itu memang menjemukan *bahasa gue dong, entah apa*, satu persatu anggota aleut pun datang, dan gue dengan PD nya menyalami mereka satu persatu, haha..berasa tuan rumah jadinya.wkwkwk.

Singkat kata panjang cerita, akhirnya semua anggota udah ngumpul, dan gue udah ngisi formulir pendaftaran. Gue juga dapet PIN sebagai tanda kalo gue udah sah jadi anggota. Sebelum mulai perjalanan, terlebih dahulu dimulai dengan doa dan perkenalan singkat. Ternyata, bukan cuma gue anggota baru dalam komunitas ini, ada 4 orang anggota lainnya juga yang sama kayak gue, baru ngaleut untuk pertama kalinya.

Minggu itu temanya adalah menelusuri jalan-jalan yang ada hubungannya dengan kesehatan, dan daerah yang bakal kita lalui itu gak terlalu jauh dari areal RSHS, gak jauh juga dari kost gue. Setelah briefing bentar, kita kemudian naik angkot bentar, bayar 1500 doang. Trus mulailah perjalanan kami. And the story goes....

Kita kemudian berenti di semuah tugu di pertigaan sebuah jalan (gue lupa nama tugunya apa), di sanalah kamudian kita dudk dan mendengarkan narasumber yang merupakan aleutians yang sebelumnya telah ditunjuk untuk mencari sejarah dari kawasan tsb. Dan beginilah ketika kita sedang mendengarkan narasumber..


Ternyata, bukan cuma belajar sejarah, banyak kemudian hal-hal yang kita temuin di jalan yang bisa kita share ke anggota yang lainnya. Misalnya kayak pict yang di bawah ini:



Di taman yang tadi tempat kita ngumpul itu ada kayak semacam tanaman yang mirip sama ubi jalar, trus ada salah satu aleutian yang spontan nanya,
"ini ubi jalar kan ya? bisa dimakan gak sih umbinya? keren juga ya bisa ditanam di sini, mana anak pertanian, yang kuliahnya di jurusan pertanian ngacung?? tolong jelasin dong ini tanaman apa."
Maka kita semua pun berbondong-bondong ngeliatin tu tanaman, sambil megang-megang gak jelas, kemudian salah satu aleutian cewek yang tadi memperkenalkan diri sebagai mahasiswa jurusan pertanian ditodong pertanyaan2 seputar tanaman antah barantah itu. Dan dengan lancar aleutian itu bisa ngejawab pertanyaan2 tsb.

Dengan kejadian yang spontan kayak tadi, gue jadi mikir dalam hati, waduhh...susah juga kalo gue yang ditodong pertanyaan kayak gitu, kalo gue gak bisa jawab gimana, tengsin dong ya, apalagi ini temanya ada berbau-bau tentang kesehatan, aduhhh..mampus gue, tamat riwayat gue, mana pula gue tadi udah memperkenalkan diri sebagai mahasiswa keperawatan.Kyaaaaaa....

Kita pun kemudian berjalan menyusuri rute yang telah ditentukan. Ternyata di sekitaran areal Rumah sakit hasan sadikin ini banyak nama jalan yang menggunakan nama-nama dokter dan tokoh-tokoh dunia yang ada hubungannya sama dunia kedokteran, gue juga baru ngehhh setelah ngaleut ini, padahal jalan-jalan ini sering gue lewatin, tapi karena gak tau sejarahnya ya begini ini jadinya, gak tau apa-apa.
Di antara jalan-jalan yang kita lalui itu adalah Jl.Cipto, Jl.Rontgent, Jl.Pasteur, Jl.dr.Otten, Jl.Eijkman, dan lain-lain, banyak, gue lupa. Di setiap plang nama jalan narasumber akan menjelaskan sejarah tentang siapa orang dibalik nama jalan tsb dan sumbangsihnya terhadap dunia kedokteran.

Nah, yang uniknya, di sepanjang jalan-jalan itu banyak banget rumah peninggalan belanda yang masih dipakai sebagai tempat tinggal oleh warga. Kondisinya masih banyak yang bagus, dan tetap mempertahankan bentuk aslinya meskipun udah direnovasi sana sini.
Gue baru tau kalo orang belanda itu kalo mau bikin rumah itu gak sembarangan, dipikirin bener2 mulai dari perbandingan luas tanahnya, ketinggian atap, intensitas cahaya matahari, kekokohan pondasi, sampe jalur evakuasi bila sewaktu-waktu ada bencana. Gak kayak sekarang, orang-orang bikin rumah itu asal aja, pokoknya mah berdiri ajah, beton sana sini. Hadeeeehh..

Contoh Rumah Belanda



Ini poin-poin yang bisa gue simpulkan dari penjelasan yang disebutkan oleh aleutian kemaren tentang rumah belanda:
1. Bentuk atapnya itu bumbungannya selalu dibuat tinggi supaya lebih adem, gak panas, jendelanya juga lebar-lebar dan banyak, hal ini diperuntukkan supaya aliran udara yang masuk ke rumah banyak, jadinya sepoi-sepoi gitu.
2. Selalu ada taman di halaman depan rumah, lagi-lagi tujuannya untuk kesehatan, supaya banyak oksigen.

3. Selalu ada brangheng (gak tau tulisannya bener apa salah), yaitu semacam pintu evakuasi yang terletak disamping bangunan rumah, tujuannya kalo tiba-tiba ada terjadi bencana, semua penghuni rumah bisa langsung keluar (gue gak tau sistem jalurnya itu gimana, masih penasaran), tapi yang jelas kalo ngeliat pintu lebar di samping rumah, itu namanya brangheng. Tadinya gue pikir itu berfungsi untuk garasi mobil gitu, ternyata salah besar.haha
 Gambar di samping adalah contoh rumah dengan  brangheng.



4. Biasanya di dinding depan rumah itu suka ada tulisan nama anak perempuan pertama sang empunya rumah. Sayang gue gak sempat ambil foto, kemarin yang gue liat kalo gak salah ada bacaann di dinding salah satu rumah namanya Juliana, and it's means dulunya sang meneer belanda itu punya anak perempuan namanya Juliana. Hehe..lucu juga ya, kalo ada cowok mau ngapel sama anak perempuan meneer itu pasti gak bakal salah rumah, soalnya ada nama ceweknya terpampang di dinding depan rumah, gede pula. Tapi gue salut sama yang punya rumah itu sekarang, tetap mempertahankan bangunan rumah sebagaimana aslinya. Gak ada yang diubah atau dihancurin. TOP BGT deh.
5. Dalam satu kompleks rumah belanda pasti ada taman di pertigaan jalan, yang biasa digunakan oleh penghuni komplek untuk duduk-duduk dan ngobrol-ngobrol dengan sesamanya.

Emm...masih banyak sih ciri khas rumah belanda yang lain,contohnya adalah selalu ada kamar pembantu yang bersebelahan dengan dapur yang letaknya dibelakang agak terpisah dengan rumah utama. Tapi itu aja mungkin yang bisa gue share.

Lanjut.
Setelah ngaleut mambahas ini dan itu, kekhawatiran gue tentang pertanyaan spontan yang bisa ditodong ke gue itu ternyata terjadi saudara-saudara *tepok jidat*.
Jadi gini, berhubung hari udah mulai saing dan matahari mulai menyengat, ada salah satu aleutian yang nanya, "Panas banget ya, sebenarnya panas kayak gini itu bahaya gak sih buat kulit? bener gak sih katanya sinar matahari itu mengandung vitamin D? Trus kan suka ada ibu-ibu yang ngejemur bayinya gitu di bawah sinar matahari, itu boleh gak sih? Tadi kalo gak salah teteh jurusan keperawatan kan ya?" *sambil nunjuk ke rah gue*
Dan laluh semuah ituh terjadih, semuah matah tertujuh padah gueh....

*hening*

Gue berpikir sejenak, dan kemudian mengalirlah jawaban-jawaban dari mulut gue, seadanya memang, tapi seenggaknya pertanyaan2 itu bisa gue jawab. Fiuhh..lega banget rasanya, untung nanya tentang itu, masih bisa gue jawab, kalo nanya2 tentang yang lain, belum tentu gue bisa jawab. Wah, gue harus lebih banyak ilmu lagi nih berarti biar gak malu2in. huhuhu.

Akhirnya, kita-kita sampai juga di tempat terakhir, yaitu halaman mesjid Cipaganti. Di sini kemudian para aleutians menyampaikan kesan-kesannya masing-masing tentang apa aja yang ditemui di sepanjang perjalanan yang udah kita lalui. Setelah semuanya selesai, barulah kemudian kita bubar. Dan berhubung kost gue gak terlalu jauh, jadilah gue jalan kaki pulang ke kost.

Itu aja cerita yang mau gue share. Tadinya gue pikir gue gak bakalan enjoy gabung sama orang-orang yang baru gue kenal, tapi ternyata enggak, para aleutians sangat welcome, dan anak-anaknya juga gokil. Gak nyesel pokoknya mah..hehe. Seneng banget bisa gabung sama komunitas ini. Selain gue bisa dapet suasana baru, gue juga banyak dapat ilmu tentang sejarah.
Bagi yang tertarik atau gak tertarik sama komunitas ini bisa dibaca blog nya di www.aleut.wordpress.com.

Mudah-mudahan gue bisa terus ngaleut tiap minggu pagi.

Bye..:-D



Tidak ada komentar:

Posting Komentar